Beranda / Bisnis

Bapanas Tegaskan Stok Minyak Goreng Kemasan Aman kecuali MinyaKita Langka di Pasaran

bisnis.terasjakarta.id - Kamis, 9 Februari 2023 | 11:25 WIB

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link
Pemerintah mendapatkan indikasi stok minyak goreng kemasan MinyaKita langka di pasaran. (foto : dok. Biro Humas Kemendag)

Pemerintah mendapatkan indikasi stok minyak goreng kemasan MinyaKita langka di pasaran. (foto : dok. Biro Humas Kemendag)

TERASJAKARTA.ID - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menegaskan bahwa stok minyak goreng dalam kemasan di Indonesia aman dan tersedia banyak di pasaran.

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, mengungkapkan bahwa isu kelangkaan minyak goreng kemasan tidaklah benar.

Sebaliknya, semua merek minyak goreng kemasan tersedia bahkan dengan harga murah.

Baca Juga : Promo Alfamart per 1 Februari 2023, Minyak Goreng Diskon Gede-gedean

"Saya memastikan bahwa minyak goreng di Indonesia aman, dan stoknya tersedia," ujar Arief seperti dilansir Antara Kamis, 9 Februari 2023.

Arief menjelaskan bahwa kebutuhan nasional akan minyak goreng mencapai 5 juta ton per tahun.

Dengan perincian, 1,6 juta ton digunakan untuk industri, dan 3,4 juta ton untuk kebutuhan rumah tangga, yang terbagi dalam 1,1 juta ton minyak goreng kemasan premium, 200 ribu ton minyak goreng kemasan sederhana, dan 2,1 juta ton minyak goreng curah.

Arief Prasetyo Adi mengatakan, masalah kelangkaan minyak goreng timbul setelah pemerintah memutuskan untuk memperbaharui minyak curah menjadi lebih premium dengan menghadirkan MinyaKita.

Baca Juga : Promo Alfamart Terbaru 6 Februari 2023, Beli Stimuno Orange Berry Gratis Minyak Goreng

Keputusan itu berdampak pada peningkatan jumlah konsumen minyak goreng subsidi premium dari kelas menengah bawah ke menengah atas.

Kelangkaan Minyak Goreng Subsidi Merek MinyakKita

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menyebutkan, yang terjadi di pasaran hanya ada kelangkaan pada minyak goreng subsidi merek MinyaKita.

Atas kelangkaan minyak goreng subsidi merek MinyakKita ini, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menegaskan bahwa Satgas Pangan Polri akan menindak tegas oknum yang berani menimbun MinyaKita.

Baca Juga : Promo Superindo 28 Januari 2023, Minyak Goreng Diskon Rp4 Ribu

Instruksinya itu berkaitan dengan adanya indikasi penimbunan 500 ton minyak goreng siap didistribusikan yang ditemukan tersimpan di gudang penyimpanan MinyaKita PT Bina Karya Prima di Jakarta.

Sementara itu, Kemendag memastikan bahwa minyak goreng subsidi MinyaKita hanya dapat dibeli dengan menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk memastikan bahwa produk tersebut hanya diterima oleh masyarakat yang membutuhkan.

Menurut Mendag Zulkifli Hasan, hal ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengatasi masalah penyalahgunaan dan penggelembungan harga minyak goreng.

Zulkifli menambahhkan, Kemendag sudah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan bahwa distribusi minyak goreng MinyaKita dilakukan dengan lancar dan terkoordinasi.

Baca Juga : 5 Manfaat Minyak Kemiri untuk Kulit, Bisa Hilangkan Bekas Luka

Hal ini diharapkan dapat memastikan ketersediaan produk di pasar dan memastikan harga minyak goreng stabil bagi masyarakat.

"Mulai bulan ini, kuota pembelian minyak goreng subsidi akan ditingkatkan dari 300 ribu ton per bulan menjadi 450 ribu ton per bulan," tutur Zulkifli.

Kebijakan ini diambil karena permintaan akan minyak goreng subsidi yang dinilai lebih murah, dengan harga Rp 14 ribu per liter, meningkat.

Sementara minyak curah kemasan lainnya berkisar antara Rp 16 ribu hingga Rp 20 ribu per liter.

Pembelian Minyak Goreng Bersubsidi Wajib Bawa KTP

Untuk menjaga kestabilan ketersediaan produk dan mencegah terjadinya kelangkaan, pembelian minyak goreng secara grosir akan dilarang dan pembelian hanya dibatasi hingga 10 liter per orang dengan harus membawa Kartu Tanda Penduduk.

Pembelian grosir dalam jumlah besar tidak lagi relevan dengan sasaran program minyak goreng pemerintah dan lebih baik dijual secara daring.

Sementara pembelian secara daring akan dikurangi dan diprioritaskan untuk memasukkan produk ke pasar.

MinyaKita sangat dicari oleh banyak konsumen karena kualitas yang baik dan harga yang terjangkau. Namun, beberapa pasar tradisional di berbagai daerah sering mengalami kelangkaan produk dan kenaikan harga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link