Beranda / Bisnis

Outlook  Ekonomi 2023, Investor Harus Bermain Aman (SAFE)

bisnis.terasjakarta.id - Senin, 23 Januari 2023 | 13:43 WIB

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link
grafik investasi diagram (ist)

grafik investasi diagram (ist)

Penulis : Archi
Editor : Archi
JAKARTA - TERASJAKARTA.ID, Standard Chartered Wealth Management Chief Investment Office (CIO) baru saja merilis laporan Outlook 2023, yang menguraikan strategi investasinya serta sejumlah tema utama untuk perekonomian yang diperkirakan akan terus menemui tantangan di tahun 2023.

Pertumbuhan perekonomian global yang melambat karena resesi ekonomi Amerika Serikat diperkirakan akan turut menahan laju inflasi. Namun demikian, tingkat inflasi kemungkinan akan tetap berada di atas tingkat yang aman bagi para bank sentral di seluruh dunia.

Sementara itu, laporan ini juga memperkirakan pertumbuhan di China akan pulih karena adanya penghapusan pembatasan kegiatan masyarakat secara bertahap dan fokus kebijakan pada stabilisasi pertumbuhan di negara tersebut.

Baca Juga : Barito Pacific (BRPT) Terbitkan Obligasi Berkelanjutan III Sebesar Rp 1 triliun

CIO Standard Chartered merekomendasikan kepada para investor untuk membangun fondasi yang aman atau SAFE seperti :

Secure your yield (Amankan imbal hasil Anda): Tingkat imbal hasil saat ini menjadi salah satu peluang besar di tahun 2023. Fokus harus ditujukan pada obligasi overweight – seperti obligasi pemerintah dan/atau korporasi yang berkualitas – dibandingkan dengan ekuitas dan uang tunai.

Allocate to long-term value (Mengalokasikan investasi kepada nilai jangka panjang): Fokus kepada tingkat imbal hasil harus diimbangi dengan eksposur ke nilai jangka panjang, yang terlihat di pasar ekuitas dan obligasi Asia (di luar Jepang). Di Kawasan Asia di luar Jepang, investasi bisa ditujukan pada ekuitas China yang overweight mengingat valuasinya yang murah serta katalis positif. Kelas aset menarik lainnya adalah obligasi Asia USD.

Baca Juga : SPEKTRA FAIR, FIF Group Ajak Konsumen Wujudkan Produk Impian Baru

Fortify against further surprises (Antisipasi kejutan lebih lanjut): Adanya kemungkinan resesi di Amerika Serikat berarti investor harus siap menghadapi kejutan yang tidak menguntungkan, dan obligasi pemerintah berkualitas tinggi dapat menjadi salah satu mitigasi tersebut. Uang tunai dan emas juga merupakan penjaga portofolio utama.

Expand beyond the traditional (Keluar dari pendekatan tradisional): Dengan asumsi bahwa kenaikan yang tidak normal dalam korelasi antara obligasi dan saham tidak akan bertahan hingga akhir tahun 2023, maka permintaan untuk aset yang relatif tidak berkorelasi kemungkinan besar akan terus berlanjut. Strategi alternatif, seperti strategi alternatif likuid dan kelas aset privat, dapat membantu.

Tim CIO menilai bahwa pasar valuta asing bisa menjadi sumber peluang lain, dimana Dolar AS berkemungkinan turun selama 6-12 bulan ke depan karena The Fed menawarkan katalis dalam bentuk jeda dalam siklus kenaikan suku bunga bank sentral. Tim CIO juga bersikap bullish pada nilai mata uang EUR dan JPY, dan menilai kedua mata uang tersebut bisa menguat di tahun ini.

Baca Juga : Jadi Dirut Baru PT Transjakarta, Ini 4 Perusahaan yang Pernah Dijajal Kuncoro Wibowo

Pemilihan sektor yang tepat merupakan sumber pengembalian lainnya. Di China, sektor layanan komunikasi dan pilihan konsumen diharapkan mendapat manfaat dari kebijakan pengurangan pembatasan kegiatan masyarakat.

Sementara di India, sektor keuangan, industri, dan kebutuhan pokok konsumen akan mendapat manfaat dari permintaan domestik. Di Amerika Serikat sektor kesehatan, kebutuhan pokok, dan energi lebih banyak diminati sedangkan di Eropa, sektor keuangan dan energi merupakan pilihan utama.

Steve Brice, Group Chief Investment Officer, mengatakan tahun 2022 merupakan tahun penarikan besar-besaran. Hal ini membawa dampak kepada banyak investor dan membuat mereka sulit untuk mendapatkan perlindungan di pasar keuangan.

"Perspektif baru berdasarkan kondisi pasar saat ini masih mungkin untuk melayani investor dengan baik, dan kami berharap laporan outlook terbaru kami, akan memungkinkan mereka untuk membuat keputusan investasi yang objektif yang sesuai dengan tujuan kekayaan mereka.” tutupnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link