Beranda / Bisnis

Rupiah Diperkirakan Kembali Menguat Pada Perdagangan Senin (23/1) Ini Penyebabnya

bisnis.terasjakarta.id - Minggu, 22 Januari 2023 | 15:47 WIB

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link
rupiah dan dolar (ist)

rupiah dan dolar (ist)

Penulis : Archi
Editor : Archi

JAKARTA - TERASJAKARTA.ID, Kurs rupiah kembali ditutup menguat pada perdagangan akhir pekan Jumat (20/1), rupiah di pasar spot ditutup menguat 29 poin atau 0,19% ke level Rp 15.075 per dolar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, sebagian besar mata uang Asia jatuh pada hari Jumat, dan bersiap untuk menutup minggu ini lebih rendah menyusul komentar hawkish dari beberapa pejabat Federal Reserve, serta meningkatnya kekhawatiran atas potensi resesi tahun ini.

"Beberapa pejabat Federal Reserve memperingatkan bahwa meskipun bank sentral kemungkinan akan memperlambat laju kenaikan suku bunga, biaya pinjaman kemungkinan akan tetap tinggi lebih lama," jelasnya dalam keterangan resmi yang diterima, Minggu(22/1).

Tetapi kenaikan dolar terbatas karena banyak data minggu ini menunjukkan bahwa ekonomi AS melambat dalam menghadapi inflasi tinggi dan kebijakan moneter ketat.

Baca Juga : Rupiah Kembali Melemah ke Rp 15.616, Kamis (5/1)

Pasar sekarang menilai potensi resesi global tahun ini, terutama jika Fed terus menaikkan suku bunga. Skenario seperti itu, meski negatif untuk dolar, juga cenderung membebani mata uang Asia.

Dari domestik, Bank Indonesia (BI) menilai perbaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia berlanjut didorong oleh permintaan domestik yang semakin kuat. Sedangkan pertumbuhan ekonomi 2022 diprakirakan bias ke atas dalam kisaran 4,5-5,3% didorong oleh kuatnya kinerja ekspor serta membaiknya konsumsi rumah tangga yang stabil.

Baca Juga : Rupiah Melemah Tipis ke Rp 15.601, Pada Perdagangan Selasa (3/1)

Sedangkan pada 2023, lanjutnya, pertumbuhan ekonomi diprakirakan berlanjut, meskipun sedikit melambat ke titik tengah kisaran 4,5-5,3%, sejalan dengan menurunnya prospek pertumbuhan ekonomi global.

Kemudian konsumsi rumah tangga diprakirakan akan tumbuh lebih tinggi sejalan dengan meningkatnya mobilitas masyarakat pasca penghapusan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kebijakan Masyarakat (PPKM).

Investasi juga diprakirakan akan membaik didorong oleh membaiknya prospek bisnis, meningkatnya aliran masuk Penanaman Modal Asing (PMA), serta berlanjutnya penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN).

Baca Juga : Nilai Tukar Rupiah Melemah Di Akhir Pekan ke Rp 15.632 Per Dolar AS

Sedangkan ekspor diprakirakan tumbuh lebih rendah akibat melambatnya ekonomi global, meskipun akan termoderasi dengan permintaan dari Tiongkok.

Ibrahim memproyeksikan pada perdagangan Senin (23/1) rupiah kemungkinan akan dibuka berfluktuatif namun akan ditutup menguat berada di rentang Rp 15.050 per dolar as - Rp. 15.130 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link