Beranda / Bisnis

Menkeu Sri Mulyani: 3 Negara di Asia Jadi Pasien IMF, Indonesia Termasuk?

bisnis.terasjakarta.id - Sabtu, 21 Januari 2023 | 13:52 WIB

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link
Menteri Keuangan, Sri MUlyani Indrawati. (terasjakarta.id/instagram: smindrawati)

Menteri Keuangan, Sri MUlyani Indrawati. (terasjakarta.id/instagram: smindrawati)

Penulis : Fitria
Editor : Fitria

JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan tiga negara di Asia Selatan menjadi 'pasien International Monetary Fund (IMF) atau Dana Moneter Internasional.

Sebagai informasi, IMF adalah lembaga keuangan internasional yang menyediakan bantuan keuangan berupa pinjaman hingga masukan kepada negara anggotanya yang bermasalah.

Selain itu, ia juga menyebut sebanyak 63 negara terlilit utang tinggi di tengah gejolaj ekonomi global.

"Dalam statistik, lebih dari 63 negara di dunia utangnya mendekati atau sudah tidak sustainability," kata Sri Mulayani di acara CEO Banking Forum, Senin (9/1/2023).

Baca Juga : Siapa Pemilik Charles and Keith? Tokoh yang Undang Remaja Viral untuk Tur dan Makan Siang

Tiga Negara di Asia Selatan Jadi Pasien IMF

Sri Mulyani membeberkan, seluruh negara Asia Selatan sudah dalam keadaan keuangan terlilit utang, berdasarkan data dari bank sentral India.

Tiga negara yang menjadi pasien IMF tersebut yakni, Sri Lanka, Bangladesh dan Pakistan.

"Membaca wawancara bank sentral India, dia mengatakan negara-negara di sekitar Asia Selatan semuanya dalam kondisi stress debt," ujar Sri Mulyani.

Kondisi yang sama juga terjadi di Mesir dan negara di Timur Tengah lainnya yang merupakan importir minyak, turut mengalami situasi keuangan yang tidak mudah.

Dia menekankan, tahun 2023 masih diliputi gejolak ekonomi global, maka tetap perlu kewaspadaan.

Pasalnya, IMF telah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 2023 hanya 2,3 persen, menurun dari proyeksi pertumbuhan ekonomi 2022 senilai 3,2 persen.

Dalam pernyataan IMF disebutkan, sepertiga ekonomi dunia atau sekitar 30-40 persen dari perekonomian negara diprediksi mengalami resesi.

"Tidak hanya inflasi dan kemungkinan resesi, kemungkinan juga ada masalah dengan di berbagai negara," pungkas Sri Mulayani.

(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link